Selama ini, orang mengenal Valentine sebagai suatu budaya yang lahir dari Roma dan secara perlahan-lahan menjadi budaya milik dunia, tak terkecuali Indonesia. Awalnya pada 15 Februari sekitar abad ke-4 SM diadakan festival bangsa Roma yang disebut Lupercalis untuk memuja Dewa Lupercus, dewa pelindung tanaman obat dan hasil bumi. Pada malam sebelum festival, para pemuda Roma akan mencari pasangan mereka selama festival hingga pesta Lupercalia berikutnya. Mereka saling bertukar hadiah. Para wanita akan menerima sarung tangan harum atau perhiasan mahal. Tidak jarang mereka berhubungan asmara hingga satu tahun, jatuh cinta dan akhirnya menikah. Setelah berlangsung selama 800 tahun, gereja di Roma menentang perayaan tersebut, dan belakangan uskup dari Interamna yang bernama Valentine memulai kembali kebiasaan tersebut dengan cara yang berbeda.
Setelah Roma dikristenkan, para rohaniwan menggeser sehari ke belakang, dari yang sebelumnya 15 Februari menjadi 14 Februari sebagai hari kasih sayang, Hari Valentine. Hal ini dimaksudkan sebagai tanda untuk memperingati dua orang martir. Nama Valentino yang pertama dihukum mati oleh Kaisar Claudius II pada 14 Februari 270 M. Sang Kaisar menganggap bahwa bala tentaranya akan makin besar dan kuat jika mereka tidak menikah, sehingga melarang pria untuk menikah dan tinggal bersama keluarga. Seluruh pertunangan dan perkimpoian di seluruh Romawi dibatalkan demi memperkuat militernya.
Saat itu, Uskup Valentine (seorang pastor) bersama dengan Uskup Marius dan para martir Kristiani lainnya menikahkan pasangan Romawi secara sembunyi-sembunyi. Ketika ketahuan, Uskup Valentine ditangkap dan dipenjarakan (lihat boks). Akhirnya ia dihukum, dipukuli dengan tongkat, dilempari batu, dan dipenggal kepalanya hingga tewas.
Hukuman ini terjadi pada 14 Februari 270 M ketika orang-orang Romawi mempersiapkan festival Lupercalia, yang jatuh pada 15 Februari. Untuk mengenang jasa dan pengorbanan Uskup Valentine serta menghormati tradisi rakyat, maka para pastor Romawi menentukan tanggal 14 Februari sebagai Hari Valentine. Sedangkan Valentino yang kedua adalah seorang bishop dari Interamna (Terni modern). Dua martir ini lalu diberi gelar santo karena pengorbanannya –santo pelindung bagi pasangan yang sedang jatuh cinta. Hingga pada 469 M, Paus Gelasius mengumumkan setiap tahun pada 14 Februari sebagai Hari Valentine.








0 komentar:
Posting Komentar